Headlines News :


    DALAM NAMA YESUS ADA JALAN KELUAR



    GOLGOTANews: - Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Tuhan Yesus meyakinkan hal ini kepada kita melalui 1 Korintus 10:13"Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Tuhan setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya".

    DALAM NAMA YESUS ADA JALAN KELUAR




    GOLGOTANews: - Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Tuhan Yesus meyakinkan hal ini kepada kita melalui 1 Korintus 10:13: "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Tuhan setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya".

    MERESPON KARYA KEMATIAN DAN KEBANGKITAN KRISTUS

    Makna Kematian Kristus

    GOLGOTANews: Kematian Kristus di Kayu Salib dan kebangkitan-Nya adalah demonstrasi kasih Allah atas umat manusia dan kuasa-Nya atas dosa dan maut. Kasih Allah dinyatakan lewat pengorbanan Putra Allah yang memikul dosa seisi dunia sehingga menyediakan jalan pendamaian bagi manusia kepada Allah.

    Kematian Kristus adalah kematian yang menggantikan hukuman yang seharusnya manusia terima karena dosa-dosanya. Manusia yang percaya kepada Kristus kini tidak lagi menerima hukuman, melainkan menerima anugerah pengampunan dosa. Salib menjadi lambang pengampunan yang sempurna karena Kristus telah membayar utang dosa secara tuntas di atas-Nya.

    Oleh darah Kristus yang telah dicurahkan demi pengampunan dosa, manusia yang percaya kepada karya salib ini boleh dengan berani berkata, "Aku sudah diampuni. Allah tidak lagi melihat aku sebagai orang berdosa. Terpujilah nama Tuhan!"

    Kebangkitan Kristus menyatakan bahwa kuasa dosa dan maut yang membelenggu manusia telah dipatahkan, sekali untuk selama-lamanya. Dosa dan maut tidak lagi memiliki kuasa untuk memperbudak manusia. Kubur yang kosong membuktikan bahwa orang yang percaya kepada Kristus mengalami pembebasan dari belenggu dosa.

    Sama seperti karya Kristus di salib menyebabkan manusia bisa berkata "darah-Nya menyucikan aku", kebangkitan Kristus menyebabkan setiap orang percaya boleh dengan keyakinan penuh berkata, "Puji Tuhan hidupku sekarang bukan aku lagi, melainkan Kristus yang hidup dalamku." (Galatia 2:20a)

    Namun, kasih kayu salib dan kuasa kebangkitan Kristus tidak hanya berhenti pada pengampunan dosa dan pembebasan dari belenggu dosa, tetapi juga menjaminkan pemeliharaan- Nya atas orang percaya secara terus-menerus. Kristus yang bangkit hadir dalam rupa kehadiran Roh Kudus di dalam hati setiap orang percaya.

    Itu sebabnya, selepas kebangkitan, kita merayakan kenaikan Kristus ke surga, lalu hari Pentakosta, yaitu kedatangan Roh Kudus untuk memimpin umat Tuhan. Roh Kudus mengingatkan kita akan semua pengajaran Kristus dan karya yang sudah dilakukan-Nya dengan sempurna.

    Setiap kali dosa mengintai dan mau menyatakan otoritas atas hidup orang percaya, kita bisa menolak dengan mengatakan "utang dosa sudah lunas dibayar dan penjara dosa tidak berkuasa menawan aku". Setiap kali godaan datang agar kita menyerah kembali kepada dosa, kita bisa menggunakan senjata ilahi yang diberikan Allah kepada kita: iman, pengharapan, dan kasih.

    Dengan iman, kita menengok ke belakang kepada karya salib dan kebangkitan Kristus. Dengan iman, kita diingatkan kembali saat karya tersebut diberlakukan atas hidup kita. Apa yang Kristus telah lakukan pada masa lampau, dan yang telah kita alami secara pribadi, menjadi pegangan dan jaminan bahwa sekarang ini hidup kita adalah di dalam lingkup kasih dan kuasa Allah.

    Bersama dengan Paulus, kita bisa berkata, "Tak ada suatu hal pun yang dapat memisahkan aku dari kasih Allah." (Roma 8:31-38).

    Dengan pengharapan, kita melihat ke masa depan. Kristus yang sudah bangkit dan sudah menang terhadap kuasa dosa kelak akan datang menjemput setiap orang percaya menikmati surga yang mulia yang disediakan bagi mereka (Yohanes 14:1-3). Saat itu pasti akan datang, sepasti karya penyelamatan- Nya yang sudah terjadi.

    Pada saat itu, semua pergumulan hidup selesai. Perjuangan untuk bertahan bahkan menang melawan pencobaan berakhir, diganti dengan persekutuan dan kebahagiaan kekal bersama Allah Bapa dan Kristus.

    Pengharapan akan bertemu Kristus dan menikmati persekutuan kekal inilah yang membuat kita fokus pada akhir perjalanan hidup kita, bukan pada hal-hal di dunia ini yang mudah mengalihkan perhatian kita dan menjebak kita berputar-putar di tempat (Ibrani 12:1-2).

    Dengan kasih, kita menjalani hari ini sebagai respons terhadap kasih dan kuasa-Nya yang tidak berubah dulu, sekarang, dan sampai Kristus datang kembali. Kasih Kristus yang sudah kita alami dan kuasa-Nya yang terus menopang kita, menjadi daya pendorong yang tidak pernah bisa padam di dalam hidup kita.

    Kasih ini bagaikan mata air yang meluap-luap ke luar dari hati yang sudah dihidupkan oleh hidup Kristus (Yohanes 4:14). Kasih ini kita wujudkan dengan menyaksikan Kristus kepada sesama manusia agar mereka pun berjumpa dengan Kristus serta mengalami kasih dan kuasa-Nya dalam hidup mereka.

    Makna Kebangkitan Kristus

    Rasul Paulus, salah seorang pengikut Kristus yang sebelum bertobat menjadi penantangnya bahkan membunuh orang-orang Kristen, menulis bahwa jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kita (baca: 1Korintus 15:17). Peristiwa kebangkitan tersebut sangat penting karena Kebangkitan Kristus: 

    Pertama, mengesahkan bahwa Tuhan Yesus Kristus, adalah Allah yang tidak dapat ditaklukkan oleh maut, bahkan maut telah dikalahkannya (baca Yohanes 11:25). Oleh karena itu, barangsiapa yang percaya kepada-Nya sekalipun akan mengalami kematian jasmani, namun akan tetap hidup dalam roh bersama Tuhan.

    Kedua, menyatakan bahwa iman umat Kristen didasarkan pada fakta sejarah dan bukanlah mitos (baca 1Korintus 15:3-8).

    Ketiga, mengukuhkan bahwa pernyataan Kristus yang mengatakan bahwa pada Hari yang Ketiga Ia akan bangkit dari kematian. Inilah keunikan Kristus, yang tidak dimiliki penganjur agama lainnya (baca Kisah Para Rasul 2:23-24).

    Keempat, menunjukkan bahwa penebusan Kristus di kayu salib untuk membenarkan orang berdosa sehingga mereka bisa diterima oleh Allah Bapa (baca Roma 4:25).

    Kelima, merupakan inti Injil, tiada berita sukacita yang sempurna dan sejati bagi umat manusia bila Kristus tidak dibangkitkan (baca 1Korintus 15:18-19).

    Keenam, memungkinkan umat manusia mengenal dan menemukan-Nya pada masa kini, karena Dia tetap hidup (baca Wahyu 2:8).

    Ketujuh, menjamin kebangkitan orang-orang percaya di masa yang akan datang, karena Dialah buah sulung kebangkitan (baca 1Korintus 15:20-22).

    Kedelapan, mengalahkan kuasa maut. Sekalipun masih ada keresahan dalam menghadapi kematian, namun kita harus melenyapkan ketakutan terhadap apa yang akan terjadi diseberang kematian tersebut (baca 1Korintus 15:55-56; Ibrani 2:14-15).
    Kesembilan, memberi kemenangan bagi orang-orang percaya, memperoleh kuasa ilahi untuk mengalahkan kejahatan (baca Efesus 1:18-21).

    Kesepuluh, menjadi model bagi kebangkitan orang-orang percaya dengan tubuh yang mulia dalam kehidupan yang tidak berkeputusan, kekal dan abadi (baca 1Korintus 15:35-44,49).

    Kesebelas, menegaskan akan kedatangan Tuhan yang kedua kalinya, untuk membawa umat manusia pada akhir sejarah (baca Kisah Para Rasul 17:31).

    Keduabelas, mendorong orang-orang percaya untuk tidak goyah dalam iman dan giat bekerja bagi kerajaan Allah, mengabarkan Injil Keselamatan Tuhan Yesus Kristrus, karena mengetahui bahwa semua jerih lelah tersebut tidak sia-sia (baca 1Korintus 15:58).

    Tatkala murid-murid Tuhan Yesus dalam ketakutan yang hebat pada malam hari Kebangkitan Tuhan, pada PASKAH Pertama, tiba-tiba Tuhan Yesus muncul di tengah-tengah mereka dengan mengucapkan sebuah kalimat yang sungguh menjadi dambaan umat manusia sepanjang sejarah: "Damai sejahtera bagi kamu!", sambil menunjukkan telapak tangan-Nya yang bekas dipaku dan rusuk-Nya yang telah ditusuk.

    Rasul Yohanes kemudian melaporkan bahwa murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan (baca Yohanes 20:19-20).

    Di tengah dunia yang menakutkan ini -- penduduk dunia menghadapi ketidakpastian ekonomi, sosial dan politik, serta makin merosotnya moral dan meningkatnya kejahatan. Kiranya ucapan Tuhan Yesus: "Damai sejahtera bagi kamu!", akan sungguh-sungguh memberi kita sukacita, karena mengetahui bahwa Tuhan yang sudah mati dan bangkit itu, berkuasa atas sejarah manusia.

    Dengan menyadari bahwa sebagai manusia yang terdiri dari darah dan daging, kita masih dimungkinkan resah menghadapi kenyataan yang tidak menggembirakan ini, marilah dengan iman kita menghadapi kehidupan dan masa depan kita dengan penuh sukacita surgawi yaitu sukacita yang melebihi akal.

    Juga dengan penuh gairah seperti para pengikut Tuhan di masa permulaan Gereja menyaksikan kasih dan penebusan Kristus kepada mereka yang belum percaya, karena yakin bahwa segala kuasa di bumi dan di surga telah diberikan kepada-Nya serta Dia pun berjanji untuk senantiasa menyertai kita (baca Matius 28:18).

    Semoga PASKAH tahun ini membawa suatu perubahan radikal dalam kehidupan pribadi, keluarga maupun pelayanan kita, hingga nama Tuhan dimuliakan.
    Pdt. Deserius Adii
    Gembala Sidang KINGMI Jemaat Golgota
    Irigasi, Timika - Papua.

    RAHASIA TERLEPAS DARI BELENGGU MASALAH

    ADA 3 RAHASIA UNTUK TERLEPAS DARI BELENGGU MASALAH

    “Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua ” Kisah Para Rasul 16:26.
    Filipi, suatu kota di daerah Makedonia, merupakan salah satu tujuan Rasul Paulus dan rekannya Silas dalam pelayanan misi mereka. Seperti halnya di tempat lain, di kota ini Paulus juga mendapat tentangan dari orang-orang yang tidak suka akan pemberitaan injil. Bahkan mereka ditangkap dan didera, kemudian dimasukkan ke dalam penjara.

    DARI JURANG MASALAH PANDANGLAH KE BUKIT GOLGOTA, DISANA YESUS MENUNGGU KITA




    Dari jurang  yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan!  Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telingaMu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.  Jika Engkau, ya Tuhan, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan ? Tetapi padaMu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang.  Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku mengharapkan FirmanNya.  Jiwaku mengharapkan Tuhan lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi, lebih dari pada pengawal mengharapkan pagi. Berharaplah kepada Tuhan, hai Israel ! Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan IA banyak kali mengadakan pembebasan.” Mazmur 130 : 1-7

    Kematian dan Kebangkitan Yesus Merupakan Mukjizat Terbesar

    Jumat Agung merupakan peringatan kematian Tuhan Yesus Kristus. Itu merupakan saat yang mencekam menjelang kematian Tuhan Yesus. Firman Tuhan mengatakan bahwa karena kasih-Nya bagi dunia ini, Ia rela meninggalkan takhta suci-Nya dan datang ke dunia supaya siapa yang menerima dan percaya kepada-Nya diselamatkan dan diberi kehidupan kekal (Yohanes 3:16). Namun, tidak berhenti sampai di sini saja. Jika kita menjadi pengikut Yesus, ini artinya kita harus melakukan apa saja yang menjadi kehendak-Nya. Yesus menjalani penderitaan-Nya dengan taat dan tenang sampai Ia mati di kayu salib. Pertanyaannya adalah apakah kita sudah merenungkan betapa dahsyatnya penderitaan Yesus ini? Kalau kita menderita di dunia ini, hal itu belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan penderitaan Yesus. Sebelum mati, Yesus memikul salib. Hal ini berarti bahwa kita juga harus menghadapi berbagai pergumulan dan tantangan dalam hidup. Namun, percayalah bahwa bersama Dia, kita mampu melewati semuanya itu.
    Penderitaan Yesus dimulai ketika Ia dan para murid-Nya berada di Taman Getsemani (Matius 26:36, 38-39). Selanjutnya, Ia dijual oleh murid-Nya sendiri (Yudas Iskariot) senilai 30 keping uang perak. Ia ditangkap dan dibawa menghadap ke Imam Besar Kayafas, diserahkan kepada Pilatus, diolok-olok, disalibkan, dan mati. Jika sekarang Anda dihina, diejek oleh saudara sendiri, itu merupakan tantangan. Berbahagialah jika Anda berhasil melewatinya.
    Yesus juga mengajarkan kepada para murid untuk berdoa agar tidak jatuh ke dalam pencobaan. Yesus berdoa kepada Bapa agar cawan itu berlalu dari pada-Nya. Ia terus berdoa, bahkan peluhnya menjadi seperti titik-titik darah yang menetes ke tanah (Lukas 22:40-44). Artinya, Ia menebus dosa pikiran manusia dengan darah. Pikiran manusia sering menyesatkan, menjauhkan kita dari Tuhan, serakah, dan "menuntun" untuk berbuat dosa. Inilah penebusan pertama dan sekaligus penderitaan yang pertama. Penebusan kedua adalah penebusan dosa manusia di atas kayu salib. Penebusan ketiga adalah penyembuhan sakit penyakit fisik serta jiwa.
    Setelah ditangkap, Yesus dibawa ke Imam Besar Kayafas. Di sana, Ia menghadapi saksi-saksi dusta, diludahi, dipukuli oleh massa. Kemudian, Ia dikirim ke Pilatus (Matius 27:1-26) dan Pilatus mempersilakan massa untuk memilih siapa yang akan ia bebaskan: seorang kriminal kelas kakap (Barabas) atau Yesus. Massa lebih memilih Barabas bebas dan meminta agar Yesus disalibkan. Hal tersebut merupakan kemenangan bagi Yesus karena Tuhan memunyai rencana, Yesus harus mati, menderita karena kasih-Nya bagi manusia. Dalam proses penyaliban ini, Yesus Kristus disesah dengan cambuk yang ujungnya tajam. Ketika cambuk itu diayunkan dan masuk ke dalam daging Yesus, ada daging yang tercabik keluar saat ditarik. Ia sangat menderita, dimahkotai duri, bahkan ditelanjangi, padahal Ia tidak bersalah. Ia harus memikul salib-Nya sendiri menuju Golgota, baru di tengah jalan, Simon, seorang dari Kirene, menggantikan-Nya. Di sepanjang jalan, Yesus diolok-olok dan diludahi. Ia mengalami kesakitan yang luar biasa. Ia merasa Allah-Nya jauh, itu kemanusiaan-Nya (Matius 27:45-51). Namun, di dalam Tuhan Yesus ada kemenangan, kelepasan, dan kesembuhan. Iblis tidak bisa menghalangi apa yang Tuhan Yesus lakukan karena Iblis sudah jatuh di bawah kaki Tuhan Yesus. Kalau seseorang sudah mengerti arti penderitaan-Nya, orang tersebut pasti tidak tanggung-tanggung dalam mengiring Tuhan dan melakukan seluruh perintah-Nya sesuai firman Tuhan.
    Lewat kematian Yesus, ada 3 hal penting untuk kita renungkan, yaitu:
    1. Allah yang kita sembah dalam nama Kristus Yesus adalah Allah yang tidak pernah meninggalkan kita (Matius 27:45-50). Yesus menjanjikan seorang Penolong, Penghibur, yaitu Roh Kudus. Dan, kita tidak ditinggalkan sendirian (Yohanes 14:16-18).
    2. Yesus berseru dengan suara nyaring, Ia menyerahkan nyawa-Nya (Matius 27:50-51). Hal ini sudah dinubuatkan oleh nabi Yesaya (Yesaya 53:4-6). Lewat kematian-Nya, setiap orang yang percaya kepada-Nya memperoleh pengampunan dosa (Yesaya 1:181 Yohanes 1:9Kisah Para Rasul 3:19-21).
    3. Tirai Bait Suci terbelah menjadi dua bagian dan terjadi gempa bumi. Artinya, terjadi pemisahan antara orang yang di dalam Tuhan dengan orang yang di luar Tuhan.
    Sebelum kelahiran Yesus atau pada zaman Perjanjian Lama, Paskah dirayakan oleh orang Yahudi pada hari Jumat. Kata Paskah diambil dari Bahasa Ibrani "Paset atau Passa", dalam Bahasa Inggris diterjemahkan "passover" yang artinya dilewati. Dalam tradisi orang Yahudi, Paskah merupakan upacara penyembelihan anak domba yang berumur 1 tahun, yang tidak bercacat. Sebelum disembelih, anak domba tersebut disimpan selama 14 hari. Setelah genap harinya, ia disembelih. Oleh orang Israel, darahnya dioleskan pada ambang pintu. Dengan demikian, semua malapetaka tidak dapat masuk ke dalam rumah.
    Paskah bisa diartikan sebagai hari kemenangan bagi semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Ini benar karena kebangkitan tidak mungkin ada tanpa Golgota atau penderitaan. Kemenangan ada karena didahului oleh penderitaan Yesus Kristus di Golgota. Kita yang percaya kepada-Nya, memperoleh pengampunan, keselamatan, dan hidup yang kekal (Matius 26:36). Karya Allah yang tinggi setelah Yesus mati dan dikuburkan adalah kebangkitan Yesus pada hari ketiga. Hal ini dibuktikan dengan kubur yang sudah kosong (Markus 16:1-9).
    Allah sangat mengasihi Maria Magdalena dan teman-temannya. Pada waktu mereka pergi ke kubur, mereka tahu ada yang menghalangi mereka, yaitu batu besar. Namun, meskipun mereka wanita yang lemah, Tuhan memakai mereka untuk memberitakan kebangkitan Yesus.
    Dari berita kebangkitan Yesus ada tiga hal yang harus kita imani.
    1. Kebangkitan Yesus merupakan tanda kemenangan-Nya. Melalui kebangkitan-Nya, kita juga memperoleh kemenangan dalam setiap persoalan dan tantangan yang kita hadapi.
    2. Batu besar yang menghalangi pintu kubur melambangkan dosa akibat perbuatan kita. Jika kita datang dan meminta ampun kepada Yesus, Roh Kudus akan menolong kita menggulingkan batu penghalang itu sehingga kita dapat bertemu dengan Yesus.
    3. Yesus Kristus di surga sedang menanti kita semua. Allah melihat hati kita dan apa yang kita kerjakan (Matius 11:281 Korintus 15:14).

    GEREJA MAKAM SUCI GOLGOTA


    1
    DAERAH SEKITAR GOLGOTA
     
    Setelah dijatuhi hukuman mati, Yesus keluar dengan memikul sendiri salibnya ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak. Di dalam bahasa Ibrani disebut Golgota (Yoh 19:17). Golgota pada waktu itu terletak di luar kota Yerusalem, tetapi tidak jauh dari temboknya dan agak berdekatan dengan sebuah gerbang yang dilalui para pejalan. Dalam surat kepada orang Ibrani dikatakan :  Yesus juga mati di luar pintu gerbang kota untuk membersihkan umatnya dari dosa dengan darahNya sendiri (Ibr 13:12). Dalam Injil Yohanes dicatat pula, Di tempat Yesus disalibkan ada sebuah taman. Di dalam taman itu ada sebuah kuburan baru, yang belum pernah dipakai untuk penguburan orang. Karena kuburan itu dekat, dan hari Sabat hampir mulai, mereka menguburkan Yesus di sana (Yoh 19:41-42). Namun dewasa ini, bentuk asli Golgota serta tempat Yesus dimakamkan tidak dapat disaksikan lagi, akibat berbagai gedung yang dibangun di situ selama 20 abad. Dalam Injil, Golgota tidak pernah dinamakan gunung / bukit, tetapi selalu tempat saja. Nama Golgota bukan hanya nama tempat berdirinya Salib Yesus, melainkan juga nama tanah milik Yusuf dari Arimatea. Secara tradisional Golgota memang disebut bukit. Kapel Kalvari terletak 5 m lebih tinggi dari lantai Basilika Makam Suci sekarang. Di sebelah barat bukit kecil di zaman dulu itu terdapat taman yang terletak di daerah bekas tambang batu. Dalam salah satu dinding batu itu, Yusuf dari Arimatea membuat makam bagi keluarganya.

    2

    BENTUK MAKAM YESUS
     
    Sesuai dengan kebiasaan Yahudi, makam bagi jenazah Yesus terdiri dari dua gua yang disatukan dengan sebuah pintu tengah berukuran kecil. Gua pertama berperan sebagai ruangan untuk menampung sanak saudara yang datang meratapi almarhum. Dalam gua kedua ditaruh jenazah. Pintu masuk makam ditutup dengan sebuah batu bundar yang dapat digulingkan ke samping berkat adanya sebuah parit kecil khusus di bawah batu itu.

    3

    SEJARAH TEMPAT - TEMPAT SUCI DI GOLGOTA
     
    Bukit Golgota sendiri, tempat Yesus disalibkan, serta makam Yesus, sejak dahulu kala dipandang oleh umat Kristen sebagai tempat-tempat suci. Justru karena itulah 100 tahun sesudah Yesus disalibkan, Kaisar Hadrianus yang bersikap sangat anti Kristen, menyuruh menutupinya dengan bangunan Kapitol. Demikianlah keadaannya hingga awal abad IV. Pada tahun 326, setahun sesudah Konsili Nikea, tempat-tempat suci itu dibuka kembali setelah bangunan-bangunan Roma dirubuhkan. Lalu, pada tahun 335 didirikan sebuah basilika indah yang disebut Basilica Constantina (dari nama Kaisar Konstantinus). Basilika yang pertama itu terdiri dari 3 bagian : [1] Anastasis, yaitu bangunan makam kosong dalam bentuk rotunda, [2] Taman Yusuf dari Arimatea berbentuk pelataran (Kalvari ada di sudut selatannya); [3] Martyrion, yaitu basilika luas untuk liturgi. Berkat laporan-laporan peziarah zaman dulu dan berkat penggalian, bentuk basilika pertama itu diketahui dengan baik. Boleh disyukuri bahwa pada waktu mendirikan kuil demi penghormatan dewa-dewa Romawi di tempat Kalvari, Kaisar Hadrianus tidak meratakan gunung batu, dimana pada waktu itu masih terdapat banyak kuburan kuno. Ia hanya sedikit meratakan daerah itu, lalu menimbuninya dengan banyak tanah. Dengan demikian selamatlah semua kuburan kuno itu. Bangunan basilika yang didirikan oleh Kaisar Konstantinus mengalami kerusakan berat pada tahun 614, ketika Yerusalem diserang oleh tentara Khosroes II dari Persia. Tidak lama kemudian bangunan itu diperbaiki berkat sumbangan umat Kristen. Dalam abad IX, tepatnya pada tahun 1009, bangunan itu dirusak lagi atas perintah Kalif Al-Hakim. Rekonstruksinya selesai pada tahun 1048, tetapi bentuknya tidak pernah seperti dulu. Para pejuang Perang Salib memasuki kota Yerusalem pada tanggal 15 Juli 1099. Mereka tidak senang dengan bentuk basilika, sehingga mulai mengubahnya. Mereka menyelesaikan pekerjaan itu pada tahun 1149. Basilika Makam Suci luput dari banyak kerusakan berkat usaha giat para biarawan OFM yang dua kali mengadakan renovasi-renovasi besar-besaran, tepatnya pada tahun 1555 dan 1719. Pada tahun 1808, bagian Basilika Makam Suci yang diurus oleh Gereja Ortodoks Yunani, rusak berat karena kebakaran. Bagian itu dibangun kembali, tetapi banyak unsur (kapel, kuburan, dekorasi, tulisan-tulisan Latin) yang berhubungan dengan Gereja Katolik, disingkirkan sehingga hasil renovasinya sangat mengecewakan. Gempa bumi pada tahun 1927 sangat memperlemah konstruksi lama, sehingga seluruh bangunan terpaksa diperkuat secara darurat dengan besi. Usaha renovasi berlangsung sampai sekarang.

    4

    STATUS TEMPAT - TEMPAT SUCI DI GOLGOTA
     
    Sejak dahulu kompleks suci di Golgota diurus oleh beberapa denominasi Kristen. Namun satu pun dari mereka sejak dulu tidak pernah mengurus hak miliknya, sehingga sampai sekarang berlaku ketetapan Sultan dari tahun 1757. Dalam ketetapan itu ditegaskan bahwa tidak boleh diadakan perubahan apapun dalam hak pemilikan maupun dalam pelaksanaan ibadah. Pada masa kini Basilika Makam Suci diurus oleh Gereja Katolik (OFM), Gereja Ortodoks Yunani dan Gereja Armenia. Ketiga denominasi ini memiliki kediamannya sendiri serta kapel-kapel sendiri dan sekaligus menjadi pemilik bersama bagian-bagian utama basilika, di mana secara bergilir dan pada jam-jam tertentu (siang dan malam) diadakan ibadah. Wakil-wakil Gereja Yakobit dari Siria dan Gereja Etiopia boleh mengadakan ibadahnya pada hari-hari raya saja. Gereja Kopt memiliki sejumlah ruangan dan berhak mengadakan ibadah dalam kapelnya sendiri di belakang kapel Makam Suci pada hari-hari tertentu saja. Hak masing-masing denominasi berkaitan dengan pemakaian lampu, benda-benda gerejawi, lukisan dan kaki dian, khususnya dengan reparasinya. Status quo ini bertahun-tahun lamanya melumpuhkan segala usaha yang bertujuan merenovasikan obyek-obyek suci itu secara menyeluruh.

    5

    HALAMAN DEPAN BASILIKA

    Halaman Basilika Makam Suci panjangnya 25 m dan lebarnya 17 m. Di sebelah barat / kiri halaman itu ada 3 kapel, yaitu : Kapel St. Yakobus (untuk ritus Bizantium Arab), Kapel St. Yohanes dan Kapel 40 Martir Suci. Di sebelah timur / kanan halaman ada : Biara Ortodoks Yunani St. Abraham, Kapel St. Yohanes untuk umat Armenia dan Kapel St. Mikhael untuk umat Kopt. Di sebelah barat menjulang menara lonceng yang didirikan pada tahun 1160-1180. Di sebelah kiri ada pula 8 anak tangga yang membawa peziarah ke kapel Bunda Maria Berdukacita (milik OFM). Hak menjaga pintu masuk halaman sejak tahun 1246 ada di tangan 2 keluarga Islam; yang satu menyimpan kuncinya, sedangkan yang lain berhak membuka pintu.

    6

    BATU PENGURAPAN JENAZAH YESUS
     
    Langsung setelah masuk basilika, peziarah berhadapan dengan sebuah batu berwarna merah muda (panjangnya 2.70 m, lebarnya 1.30 m, tingginya 0.30 m) yang diletakkan hampir rata dengan lantai. Batu itu mengenang peristiwa pengurapan jenazah Yesus yang dilakukan oleh Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus terhadap jenazah Yesus. Sesuai dengan adat Yahudi, mereka mengurapinya dengan wangi-wangian dan minyak, lalu membungkusnya dengan kain kafan putih (bdk. Yoh 19:38-40). Kini batu pengurapan itu menjadi milik bersama Gereja Katolik, Ortodoks Yunani, Armenia dan Kopt. Masing-masing denominasi di sini memiliki 8 lampu dan kaki dian yang berdiri di sekeliling batu tersebut. Kaki dian bertuliskan Venezia 1878 dimiliki oleh Gereja Katolik. Dalam Injil tercatat bahwa upacara penurunan, pengurapan dan pemakaman jenazah Yesus disaksikan oleh beberapa wanita saleh. Tempat mereka berdiri, ditandai dengan sebuah batu bundar yang terletak 12 m dari batu pengurapan tadi. Batu ini milik Gereja Armenia. Berdekatan dengan batu bundar itu ada tangga yang membawa peziarah ke lantai atas; di situ ada kapel dan sebuah ruangan tinggal milik Gereja Armenia pula.

    7

    ANASTASIS ( KEBANGKITAN )
     
    Setelah melewati batu bundar tadi, peziarah belok kiri, melewati dua tiang besar, lalu memasuki bagian yang dinamakan Anastasis. Di bagian pusatnya terletak Kapel Makam Suci yang sekaligus merupakan Stasi XIV Jalan Salib (Yesus dimakamkan). Kubah di atasnya, yang berkonstruksi baja, berasal dari tahun 1868. Kapel ini panjangnya 8.30 m. Lebar dan tingginya sama, yaitu 5.90 m. Di dalam kapel terdapat banyak lampu perak. Pada bagian masuknya tergantung tiga lukisan yang menggambarkan kebangkitan Yesus. Yang pertama, paling atas, adalah milik Gereja Katolik, yang kedua, dimiliki oleh Gereja Ortodoks, dan yang ketiga - oleh Gereja Armenia. Setelah masuk ke dalam, peziarah berada di Kapel Malaikat (3.40m x 3.90 m). Sebab pada hari kebangkitan, malaikat Tuhan sambil duduk di atas batu yang sudah terguling, menyampaikan kepada para wanita berita tentang Yesus yang sudah bangkit. Setelah masuk kdalam lagi, peziarah melewati pintu sempit (tingginya 1.33 m) yang mengantarkan ke dalam Kapel Makam Suci yang sebenarnya. Ukurannya : 2.07 m x 1.93 m. Bangku marmer di sebelah kanan pangjangnya 2.02 m, 93 cm lebar dan 66 cm tinggi. Inilah tempat jenazah Yesus diletakkan. Batu cadas yang asli kini ditutup dengan marmer. Pada altar marmer kecil di tengah gang, liturgi dirayakan pada pukul 13.00 oleh wakil Gereja Ortodoks. Oleh Gereja Armenia, liturgi suci dirayakan pada pukul 14.00. Pada pukul 16.00-17.00 misa meriah dirayakan oleh wakil Gereja Katolik (OFM). Ketiga denominasi ini menjaga Kapel Makam Suci. Masing-masing memiliki lukisan, lampu (jumlahnya : 43) dan kaki dian sendiri-sendiri. Lukisan di sebelah kiri adalah milik gereja Katolik, demikan pun kaki dian bertuliskan Venezia 1877, sedangkan lukisan tengah adalah milik Gereja Ortodoks, dan lukisan di selbelah kanan milik Gereja Armenia. Di belakang Kapel Makam Suci ada kapel umat Kopt. Mereka memilikinya sejak tahun 1537. Sambil berjalan ke arah barat laut, peziarah memasuki sebuah ruangan gelap, lalu kapel milik umat Yakobit-Siria. Tempat masuk yang rendah dan sempit mengarah ke dalam ruangan makam yang secara populer disebut Kuburan Yusuf dari Arimatea (inilah satu-satunya ruangan di basilika yang dimilik oleh umat Etiopia). Kuburan Yahudi ini merupakan bukti nyata tentang keaslian Makam Suci Yesus serta bukti bahwa Golgota memang terletak di luar tembok kota Yerusalem. Sambil mengarah ke utara dan setelah melewati empat tiang, peziarah sampai ke ruangan yang dulu dipakai sebagai Kapel Bunda Maria. Adapun di situ tempat yang bernama Kolam / Bak St. Helena.

    8

    KAPEL ST. MARIA MAGDALENA
     
    Di sekitar Makam Suci dulu terletak Taman Yusuf dari Arimatea. Di situlah, pagi-pagi pada hari kebangkitan Yesus, berjalan Maria Magdalena sambil menangis, karena melihat makam Tuhan sudah terbuka dan kosong. Saat itu ia mendengar suara, Ibu, mengapa menangis ? Ia menoleh ke belakang dan melihat seorang yang berdiri tidak jauh daripadanya. Karena menyangka bahwa orang itu adalah penunggu taman, ia berkata kepadanya, Pak, kalau Bapak yang memindahkan dia dari sini, tolong katakan kepada saya di mana Bapak menaruh dia, supaya saya dapat mengambilnya. Seketika itu juga Yesus menyatakan diriNya dan memanggilnya dengan namanya, Maria ! Maria menjawab, Rabuni !, artinya Guru, lalu dengan penuh sukacita berlari untuk sujud di dekat kaki Yesus (bdk. Yoh 20:11-18). Peristiwa ini digambarkan oleh pelukis Kuba Del Rio pada tahun 1855 di Kaple St. Maria Magdalena yang ada di sebelah timur laut basilika.

    9

    KAPEL PENAMPAKKAN YESUS KEPADA BUNDA MARIA
     
    Dari kapel St. Maria Magdalena, dengan melewati dua tangga, peziarah dapat memasuki kapel milik OFM yang mengenang penampakan Yesus sesudah kebangkitannya kepada Bunda Maria. Injil sama sekali tidak menceritakan penampakan ini, tetapi tradisi meyakininya sejak dahulu. Dalam altar utama di kapel ini tersimpan Sakramen Mahakudus, dan para biarawan OFM siang malam mengadakan ibadah di tempat ini. Pada altar samping tampak sebuah tiang patah (tingginya 75 cm) yang berabad-abad lamanya dihormati sebagai Tiang Penyesahan Yesus. Di belakang kapel ini terletak biara kecil para biarawan OFM yang bertugas di basilika. Setelah keluar dari kapel Penampakan, dengan mengarah ke timur, peziarah melewati 7 lengkungan yang dinamakan Lengkungan-lengkungan Perawan Suci. Di bagian ini dapat dilihat sejumlah tiang dan lengkungan kuno sekali. Di ujungnya terdapat Penjara Kristus, sebab disitulah, di dalam kurungan, Yesus konon menunggu saat eksekusi. Dengan melanjutkan perjalanan, peziarah sampai ke Kapel St. Longinus, serdadu Romawi yang membuka lambung Yesus, sehingga keluarlah darah dan air (bdk. Yoh 19:34). Tidak jauh dari situ ada Kapel Pembagian Pakaian milik Gereja Armenia. Para serdadu Roma membuang undi untuk menentukan siapa dari mereka berhak atas pakaian Yesus (bdk. Yoh 19:23-24).

    10

    KAPEL ST. HELENA
     
    Setelah melewati Kapel Pembagian Pakaian, lewat tangga, peziarah turun ke Kapel Salib Suci yang bernama Kapel St. Helena pula. Kapel ini milik Gereja Armenia. Altar tengah dipersembahkan kepada St. Helena, ibunda Kaisar Konstantin, yang pada abad IV giat mencari tempat-tempat yang berhubungan dengan sengsara Yesus serta menemukan salibNya. Altar di sebelah kiri dipersembahkan kepada St. Dismas, penyamun yang baik, yang dari mulut Yesus sendiri mendengar janji-Nya, Percayalah, hari ini engkau akan bersama aku di Firdaus (Yoh 23:43).

    11

    KAPEL PENEMUAN SALIB
     
    Kapel ini dapat dicapai dengan menuruni tangga di sebelah kanan Kapel St. Helena. Di sebuah tempat penampungan air yang sudah tidak dipakai, pada awal abad IV ditemukan salib-salib dari zaman Yesus dihukum mati. Ratu Helena dan uskup Yerusalem Makarios mengenali salib Yesus berkat penyembuhan ajaib seorang wanita yang sedang menghadapi ajalnya dan diletakkan di atas salib asli Yesus. Kapel ini adalah milik Gereja Katolik. Di atas altar ada patung St. Helena. Tempat ditemukannya salib Yesus ada di sebelah kanan altar itu.

    12

    KAPEL PENGHINAAN
     
    Stasi X dan XI terdapat di kapel Kalvari pertama, di sebelah kanan, yang diurus oleh para biarawan OFM. Peristiwanya digambarkan pada lukisan di altar. Di dalam kapel ini terdapat tiga mosaik yang menggambarkan penyaliban Yesus, wanita-wanita saleh bersama Yohanes memandang Yesus yang sudah disalibkan dan pengorbanan Ishak, lambang Kristus. Pada enam lukisan digambarkan berbagai adegan sengsara Yesus. Pada dian-dian kaki dari perunggu pun digambarkan macam-macam adegan Jalan Salib Yesus.

    13

    KALVARI / GOLGOTA
     
    Tempat ini terletak 5 m di atas lantai basilika. Ukurannya 11.45 m x 9.5 m. Dua tiang besar membagikan tempat ini atas dua ruangan mirip kapel. Di dalamnya terdapat Stasi X (Pakaian Yesus ditanggalkan) dan Stasi XI Jalan Salib (Yesus dipaku pada kayu salib), sesuai dengan lukisan-lukisan pada altarnya. Tembok tempat ini dibuat dari marmer, sedangkan langit-langitnya dihiasi dengan mosaik indah yang menggambarkan penyaliban Yesus, wanita-wanita saleh bersama St. Yohanes yang memandang Yesus di salib. Ada pula mosaik yang menggambarkan pengorbanan Ishak yang melambangkan Kristus. Altar berasal dari tahun 1588. Pada 6 papan lukisan digambarkan berbagai adegan Sengsara Yesus. Bagian kiri tempat ini adalah milik Gereja Ortodoks. Letaknya tepat di atas cadas, di mana berdiri salib Yesus. Di bawah altar ada sebuah pelat perak dengan lubang di tengahnya yang menunjukkan tempat salib Yesus tertancap. Di sebelah-menyebelah altar terdapat dua pelat bundar dari marmer yang menunjukkan tempat berdirinya salib kedua penyamun yang disalibkan bersama Yesus (bdk. Mat 27:38; Mrk 15:27; Luk 23:32-33; Yoh 19:18). Di samping altar ditunjukkan pula celah cadas yang terbentuk pada saat kematian Yesus, setelah bumi bergetar dan gunung-gunung batu terbelah (Mat 27:51). Di depan altar terdapat Stasi XII Jalan Salib (Yesus wafat di salib), sedangkan Stasi XIII (Jenazah Yesus diturunkan) ialah sebuah altar kecil yang terletak antara kedua kapel ini; altar ini dipersembahkan kepada Bunda Maria Berdukacita dan disebut pula Stabat Mater. Altar ini adalah milik Gereja Katolik; para biarawan OFM setiap hari mempersembahkan misa di sini. Pada dasar altar ini terdapat sebuah teralis artistik; padanya digambarkan semua alat Sengsara Yesus serta kata-kata yang diucapkan oleh Yesus di salib.

    14

    KAPEL ADAM
     
    Menurut legenda abad I, Adam, manusia pertama, dikuburkan di Kalvari. Ketika Yesus wafat, darahNya mengaliri tengkorak Adam, sambil meniadakan noda dosa. Legenda ini menjadi alasan mengapa tengkorak manusia dilukiskan pada gambar penyaliban Yesus. Tengkorak itu melambangkan seluruh umat manusia. Di balik altar yang dibuat di Kalvari untuk menghormati Melkisedek, terdapat Kapel Adam.

    15

    BAGIAN SENTRAL BASILIKA MAKAM SUCI
     
    Bagian ini dulu dipakai oleh para rohaniwan-pemelihara Makam Suci. Dari semua sudut bagian ini kini dikelilingi oleh tembok sehingga terpisah dari sisa bangunan. Bagian ini menjadi milik Gereja Ortodoks; mereka menyesuaikannya dengan tuntutan-tuntutan liturginya, sehingga sangat terhias, dan kontras sekali dengan kesederhanaan keseluruhan bangunan.

    Renungan Paskah: Dari Pengadilan Hingga ke Golgota

    Penuis: Heren
    Nats Yesaya 53
    Isi nubuatan Yesaya 53 menggambarkan penderitaan Yesus di sepanjang jalan salib, yang dialami Yesus dengan rute: Getsemani – pengadilan – sampai di Golgota. Aneh bukan, Yesaya menulis ratusan tahun sebelum Tuhan Yesus lahir, dan Yesaya mati ratusan tahun sebelum Yesus lahir, bagaimana mungkin tulisannya bercerita hari kejadian penyaliban Yesus, lebih aneh lagi tulisan ini sangat tepat dengan kejadian nyatanya.  Ini salah satu bukti bahwa Alkitab adalah Kitab Suci, Tuhan mengatur isi Alkitab, dan Dia tidak pernah salah memberi  nubuat.
    Mari kita lihat perjalanan salib Yesus Kristus sejak meninggalkan Getsemani, dari Pengadilan ke Golgota – kita akan lihat dengan membandingkan nubuat Yesaya dengan Kejadian jalan Salib Yesus Kristus yang sungguh dialami Yesus ratusan tahun setelah nubuat itu.  APA YANG TERJADI DI SANA:
    1. Yes 53:3 “Ia dihina dan dihindari orang”  Dihindari orang adalah hal pertama yang dicatat kitab Lukas setelah Yesus meninggalkan Getsemani.  Saat Tuhan Yesus ditangkap, semua murid-murid dan pengikutNya lari kocar-kacir meninggalkan Tuhan Yesus.  Tidak ada yang berani mendekat dan terlibat, takut ikut ditangkap.  Ia dihindari orang.  Bahkan Petrus yang pernah mengaku bahwa ia berani mati bagi Yesus pun, tidak berani mendekat, Hatinya ingin dekat, tapi ia takut, jadi ia diam-diam, menyelinap membuntuti Tuhan Yesus. Tapi itu tidak berlangsung lama, karena kemudian Ia dikhianati sahabat atau murid terdekatNya.  Petrus mengkhinati Yesus dengan menyangkal Dia di hadapan para wanita. Padahal wanita, dalam budaya Yahudi saat itu dipandang sangat rendah oleh para pria, mereka tidak punya power, tapi terhadap wanita seperti itu Petrus takut untuk mengakui Yesus, ia mengatakan, “saya tidak kenal orang itu”.. (Lukas 22:54-62)  Sdr, pernah membayangkan, teman akrabmu, yang setiap hari main denganmu, ngobrol denganmu, tiba-tiba berkata di depan orang yang baru kalian kenal:”maaf, aku nggak kenal orang ini” – dengan ekspresi serius, bukan bercanda.  Pasti Saudara sakit hati.  Itu yang dialami Yesus, disakiti hatiNya oleh para murid dan pengikutNya karena mereka semua menghindari Dia.  Tapi Yesus tidak mendendam.
    2. Yes 53:3 “Ia dihina dan hindari orang”,  Dihina orang adalah hal ke-2 yang dicatat Lukas tentang perjalanan Tuhan Yesus menuju Golgota, mulai Lukas 22:63 – dikatakan Orang-orang yang menahan Yesus, mengolok-olokkan Dia sambil memukili dan menyiksa Dia. Muka Yesus ditutupi, lalu mereka memukuli Dia, tanpa Dia bisa melihat siapa yang memukulNya, dan mereka mempermainkan Yesus dengan mengajak main tebak-tebakan, siapa yang memukuli Dia?  Ini penghinaan yang luar biasa bagi seorang Raja di atas segala raja.
    3. Bukan Cuma itu, Ia juga dipukul dengan cambuk.  Cambuk romawi bukan sekedar satu tali rotan yang lentur dan keras, tapi merupakan tali yang bercabang sampai 5 atau 6 cabang, yang diujung masing-masing ada benda tajam, seperti mata kail yang terbuat dari tulang-tulang hewan yang tajam.
    Tuhan Yesus sudah mengalami penyiksaan  itu sejak ia dalam pengadilan, ia dicambuk Dengan 5 atau 6 mata kail yang sekaligus menghujam tubuhnya, dan ketika ditarik, punggungnya bukan Cuma berdarah, tapi daging dan kulitnya ikut tertarik bersama ujung kail itu.  Ini terjadi Berulangkali (puluhan).
    – Ketika selesai dicambuk, tubuhnya robek-robek penuh luka, langsung dikenakan jubah ungu untuk mengejek Dia.  Jubah itu yang terus dipakai sepanjang perjalanan menuju golgota.  Luka yang masih basah, mengering dan lengket mengeras di kain ungu itu.  Ketika sampai di Golgota, dengan paksa para prajurit menarik jubah itu, dan koreng yang melekat ikut tertarik, luka-luka lama terbuka lagi, jauh lebih sakit dari sebelumnya…
    – Paku besar menghujam tangan dan kakiNya,
    – dan orang-orang mengejek Dia “Hai engkau pembuat mujizat, tolonglah diriMu sendiri”- Ia dihina, dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan.  Ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap Dia, dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Kondisi Yesus yang berlumur darah, membuat orang menutup muka, tidak ada yang mau memandang rupanya  – karena begitu buruk akibat siksaan.
    Sejak di pengadilan, wajah Yesus sudah hancur, catatan sejarah menunukkan bahwa tulang pipinya retak, tulang hidungnya patah, matanya bengkak dipukuli, dan tubuh Yesus pun sudah hancur kena cambuk.  Setelah diadili bolak-balik antara Pilatus dan Herodes, akhirnya di tangan Pilatus, keputusan diambil, Tuhan Yesus diputuskan disalib, bukan karena ditemukan kesalahan pada diriNya, tapi Ia diberikan Pilatus untuk menghindari pemberontakan orang-orang Yahudi.  Yesus ditukar dengan penjahat-pembunuh bernama Barabas.  Pada jaman itu, dalam hukum Romawi, ada aturan tukar terdakwa khusus bagi terdakwa bangsa Yahudi.  Jadi Yesus divonis mati, sebagai menggantikan Barabas yang sudah divonis mati.  Bangsa Yahudi yang sudah gelap mata, lebih memilih Barabas orang yang pernah membunuh, mencabut nyawa, untuk dibebaskan, dan menuntut Yesus, yang pernah membangkitkan orang mati, untuk dihukum mati.  DOSA MENGGELAPKAN MATA MANUSIA, DAN MEMBALIKKAN KEADAAN.  YANG BERSALAH DIBEBASKAN DAN YANG BENAR DIHUKUM MATI.
    4. Setelah keputusan diambil Pilatus, Yesus digiring, memikul salib menuju Golgota.  Ia menuju Golgota tanpa protes, tanpa berkata apa-apa(Yes 53:7): Dia tidak membuka mulutNya, seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, Ia tidak membuka mulutnya.  “Membuka mulut”- sesuai bahasa Ibrani yang dipakai kitab Yesaya, punya arti: Tanpa protes.  Tanpa mengeluh.  (penjahat asli, biasanya berdalih pada saat ketangkap basah, bahkan saat dijatuhi hukuman pasti – masih tetap protes, berulang kasus yang saya hadapi, anak yang ketangkap basah berbuat pelanggaran sekolah, hal pertama yang dilakukannya adalah “buka mulut  BELA DIRI, pakai ilmu silat: SILAT KATA, ALIAS BERDALIH” (dengan ekspresi serius tapi mata berbohong) untuk menghindari hukuman.  Tapi Tuhan Yesus tidak buka mulut sama sekali/Ia tidak protes, tepat seperti yang dinubuatkan nabi Yesaya.  Manusia biasa tidak akan tahan diperlakukan demikian, termasuk penjahat yang digiring sampai ke salib bersamaan dengan Tuhan Yesus, mulut mereka penuh sumpah serapah, kutukan, protes.  Mereka tidak mau dihukum mati, sekalipun mereka berbuat banyak kejahatan, mereka tidak bisa terima kenyataan itu. Di tengah brutalnya penyiksaan, penjahat-penjahat ini tidak  bisa mengendalikan emosi mereka,…. maka Segala isi hati yang kotor tidak tertahankan untuk keluar dari mulut orang yang mendapat hukuman mati tersebut, dari sepanjang perjalanan menuju golgota, sampai mereka tiba di atas kayu salib itu.
    Semua yang keluar dari mulut mereka negatif, kecuali ketika salah satu penjahat bertobat, baru kata-katanya berubah positif.
    Tuhan Yesus tidak membuka mulutNya untuk protes, tak ada kata-kata kotor keluar dari mulutNya, karena tidak ada kekotoran dalam hatiNya.  Ia membuka mulutnya, tapi  dengan 7 kalimat yang positif, penuh pengampunan, dan perhatian. Keluh sakit yang diucapkannya, juga bukan merupakan protes atau pemberontakan kepada para penyalibNya. Ia mengeluh langsung kepada Bapa di sorga, keluhan tanpa protes dan tanpa kutukan.
    5.Hal lain yang dicatat Yesaya, yang benar-benar dialami Yesus, Yes 53:5 : Ia tertikam oleh karena pemberontakan kita.  Di atas salib, perut Yesus ditikam hingga menembus  lambungNya.
    Sdr, lambung yang tertikam, kepala yang berdarah oleh mahkota duri tajam yang bukan Cuma diletakkan begitu saja, tapi ditancapkan keras di kepala, tubuh yang robek-robek akibat cambuk yang menghujam dan menarik daging Yesus, membuat orang-orang di sana saat itu berpikir, “sungguh orang ini sedang dimurkai Allah”.  Tetapi saudara, sesungguhnya penyakit kitalah yang ditanggungNya, dan kesengsaraan kita yang dipikulNya, semestinya yang berada di sana adalah kita- yang berdosa.
    Yesus mati, bukan sekedar menggantikan barabas, Yesus mati menggantikan hukuman dosa kita semua.  Tuhan tahu, tidak ada  manusia yang sanggup membayar dosa manusia sendiri yang terlalu besar dan banyak. Manusia tidak bisa menghapus dosanya sendiri, itulah sebabnya dalam kekristenan perbuatan baik tidak membawa manusia masuk ke sorga, sorga adalah tempat kudus, tidak boleh ada dosa di sorga, itu sebabnya sekalipun manusia sudah berbuat ratusan juta kebaikan, tapi jika ada satu dosa saja – tidak bisa masuk ke sorga.  Untuk alasan ini, Tuhan Yesus, sekalipun sanggup dan berkuasa untuk melepaskan diri dari kayu salib, Ia tidak memikirkan diri sendiri atau menjaga gengsi/harga diri sendiri,… Ia memilih mati bagi manusia.
    Inilah alasan Yesus mau mati bagi manusia karena kasih.  Alasan kedua kenapa Yesus mau mati bagi manusia adalah KARENA TANPA KEMATIAN TIDAK AKAN PERNAH ADA KEBANGKITAN.  JIKA YESUS tidak pernah mengalami kematian, Ia tidak akan bangkit dan membuktikan kemenangan atas kuasa maut.  Yesus memutuskan untuk mati agar ada kemenangan, mematahkan kuasa iblis.
    Semua yang terjadi pada Yesus di Golgota, seluruh pengorbanan dan lukaNya membuktikan Kasih Tuhan yang besar pada manusia.  Dan Tuhan mau engkau dan saya menghargai luka-luka dan pengorbanan yang sudah ia buat bagi kita.
    Ilustrasi: Suatu hari saya dan teman-teman sekelas saya di SAAT sedang kerja bakti membersihkan ruangan-ruangan di kampus.  Masing-masing membawa alat kerjanya sesuai yang ditugaskan.  Beberapa bawa sapu, beberapa bawa lap pel. Lap pelnya berbagai macam asal-usul, ada yang dari kaos bekas, ada yang dari span pendek bekas, ada yang lap pel beneran.  Saya bawa span pendek bekas. Saat kerja bakti, ada pembagian tugas, ada yang angkat kursi ke luar ruangan, ada yang nyapu, ada yang ngepel, saya dapat bagian membilas lap pel, lalu dioper ke teman yang ngepel.  Banyak tuh yang saya bilas dan peras lap pelnya.  Ketika saya udah kelihatan keringatan, dan muka pucat kecapekan, eh ada teman cowok, yang habis angkat bangku, nawarin bantuan.  “udah gua gantiin dulu sementara” – lalu ia mulai membilas, baru membilas kain pel kedua, dia udah berteriak “aduh…” tangannya berdarah, saya kaget, ia berseru “ini lap siapa yang punya? Kok resletingnya gak dibuang, melukai tanganku?” wah saya merasa bersalah sekali, “sori, itu lap saya”.  Saya gak enak hati dengan teman saya, yang pertama karena lap itu saya yang punya dan lupa dibuang resletingnya, yang kedua: karena tugas membilas dan memeras adalah tugas saya, SEMESTINYA TANGAN SAYALAH YANG TERLUKA DAN BERDARAH, bukan tangan teman saya.  SEMESTINYA SAYA SENDIRI YANG MERASAKAN SAKIT DAN TERLUKA, karena kesalahan saya sendiri yang tidak teliti membawa lap pel dan karena memeras lap adalah tanggung jawab saya.  Tapi, justru teman saya yang berniat baik membantu saya yang terluka dan sakit. Sejak itu, saya sangat menjaga perasaannya dan jauh lebih berhati-hati dalam menjaga relasi pertemanan dengannya dari sebelumnya, saya gak mau melukai dia kedua kalinya, karena ia sudah berjasa menggantikan  capek dan luka yang semestinya saya terima.
    SDR, SAKIT DAN LUKA yang Tuhan Yesus rasakan jauh lebih besar dan dalam dari luka teman saya.  Padahal semestinya kitalah yang menanggungnya.  Karena itu, jangan lagi sengaja dan membiarkan diri terus menyakiti hati Tuhan. Mari kita belajar menghargai pengorbanan Tuhan Yesus.
    Jika kita sadar kita  sudah dibayar mahal dengan darah dan penderitaanNya mestinya kita berhenti terus menerus melukai hati Yesus? Banyak remaja Kristen yang berpikir: Terus-terusan “nakal” –sedikit-sedikit nggak apa-apalah pikir kita. Nyontek sedikit, bolos dikit dari sekolah dan persekutuan remaja, ngomong kotor sedikit, Piktor sedikit (pikiran kotor), melawan sedikit ama orang tua, jahil sedikit – colak colek pacar, bohong sedikit: sedikit-sedikit semua, dijumlahkan semua jadi bukit dosanya.  SDR2, JIKA ENGKAU MENGERTI APA ARTINYA DITUSUK, DICAMBUK HINGGA ROBEK, DIPUKUL HINGGA GAK BERBENTUK, DAN ITU SEMUA DEMI DIRIMU, ENGKAU TIDAK AKAN MEREMEHKAN PENGORBANAN YESUS DENGAN BERBUAT DOSA SEDIKIT-SEDIKIT.  TAPI ENGKAU AKAN BERJUANG SEBISA MUNGKIN MELAKUKAN YANG TERBAIK, BERHATI-HATI DENGAN HIDUPMU, SUPAYA YESUS TIDAK DILUKAI KE-2 KALINYA. Itu baru pertobatan sejati.
    pertobatan sejati bukan sebatas menangis mengakui “aku sudah berbuat dosa ini dan itu”  Pertobatan Sejati dimulai dengan Pengakuan dosa dan dilanjutkan dengan Membiarkan/membuka hati menerima Yesus sebagai juruselamat. Ada orang-orang yang mau menjadikan Yesus sebagai juruselamat tapi tidak mengijinkan Dia jadi Tuhan atas hidupnya.  Maunya Yesus menebus dosanya dan menyelamatkan hidupnya hingga tidak masuk neraka, tapi tidak mengijinkan Yesus jadi Tuhan yang mengatur hidupnya, tidak mengijinkan Yesus mengatur tingkah lakunya, tidak mau melakukan yang menyenangkan hati Tuhan tetap seenaknya dalam perkataan dan perbuatannya.
    Ketahuilah, Air mata tidak menjamin bahwa seseorang bertobat sejati, Tapi pertobatan sejati pasti diiringi Air mata pertobatan + terima Yesus sebagati Tuhan dan juruselamat + Usaha/perjuangan untuk tidak mengulangi dosa yang sama, perjuangan menghindari berbagai dosa apapun versinya – alias TAAT, menghargai pengorbanan Tuhan Yesus.
    Peristiwa dari Pengadilan ke Goltota tidak berhenti sampai kepada kematian saja.  Setelah semua itu Yesus bangkit mengalahkan kematian/maut. Yesus adalah Tuhan yang menang atas kuasa maut, karena itu kemenangan juga menjadi milik kita, Oleh karena itu kita patut hidup selayaknya orang yang menang, tidak lagi membiarkan
     
    Support : Website | Jemaat Golgota | Gereja Kingmi
    Copyright © 2017. Bukit Golgota - All Rights Reserved
    Template Created by Websiteby Bukit Golgota
    Proudly powered by --